Pakar Psikologi pendidikan UI Pro. Dr.S.C Utami munandar menyatakan, bahwa "Bakat berarti punya potensi. Sedangkan pintar bisa di dapat dari tekun mempelajari sesuatu. Kalau anak tak berbakat musikal, misalnya, biarpun dikursuskan musik sehebat apapun, ya, kemampuannya segitu-gitu saja. Tak akan berkembang, Sebaliknya, jika anak berbakat tapi lingkungannya tidak menunjang, ia pun tak akan berkembang, Misalnya jika di rumah tak ada alat-alat musik, bakatnya akan terpendam."
Kita tentu tidak ingin kecolongan memiliki anak berbakat, namun kita juga tidak cukup peka untuk melihat bakanya sejak dini, sehingga terjadilah bakatnya terpendam. Nah, berikut ini, tips untuk mengenali bakat ananda:
- Anak tidak merasa terpaksa. Hal ini kita lihat ketika anak menunjukkan perasaan senang melakukan aktifitasnya dan ada perasaan bahagia yang terpancar ketika melihat atau hanya dengan mendengarnya saja.
- Anak punya rasa ingin tahu yang besar. Anak bisa menunjukkan sikap aktif dalam mencari informasi, misalnya anak yang tahan berjam-jam membaca tentang macam-macam pesawat, atau anak yang selalu bertanya tentang musik.
- Anak mampu berkonsentrasi dan cenderung tekun. Anak yang berbakat ngedance, bisa tahan menari berjam-jam tanpa mengeluh lelah.
- Anak tampak mahir terhadap hal tersebut meski dia belum mendapatkan pelajaran khusus.
- Setelah diberi pelajaran khusus, anak dengan mudah menguasainya.
- Orangtua perlu memberikan perhatian, motivasi, dan dukungan
- Orangtua perlu memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas.
- Orangtua perlu memfasilitasi latihan bakat anak.
- Orangtua perlu menyediakan sarana yang dibutuhkan.
- Orangtua perlu membangun kerjasama.
- Orangtua perllu mengenalkan anak pada teladan.
Copas dari buku parenting guide "Ani Christina"
0 komentar:
Posting Komentar